PANCASILA SEBAGAI PEREKAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
By Diah Hapsari Widyarini
Indonesia merupakan negara dengan ribuan pulau, beragam agama, bahasa,
etnis, suku, dan budaya. Untuk itu, diperlukan suatu pengikat
kebersamaan agar tetap solid. Sebagaimana para pendiri bangsa telah
merumuskan dasar-dasar negara yang kita sebut dengan Pancasila.
Pancasila sebagai pedoman dalam menjalankan seluruh aspek kehidupan.
Pancasia sebagai pemersatu dari keberagaman bangsa Indonesia. Pancasila
selain sebagai dasar negara juga sebagai pandangan hidup, sebagai
cita-cita, dan sebagai jati diri bangsa karena Pancasila disusun
berdasarkan realita dan nilai-nilali yang ada di Indonesia. Namun, kini
bangsa Indonesia sedang mengalami permasalahan multidimensional yang
diakibatkan oleh semakin lunturnya jiwa-jiwa Pancasila. Baik dari segi
perekonomian, sosial-politik, ketidakadilan hukum, kesejahteraan
masyarakat, pertahanan, dll. Banyak konflik dan kekerasan yang terjadi
yang diakibatkan oleh permasalahan yang sepele yang berkepanjangan dan
tak jarang melibatkan suku dan/atau agama. Dari segi perekonomian,
Indonesia terkenal dengan negara agraris negara yang kaya akan sumber
daya alam tapi malah menjadi negara pengimpor. Sebenarnya Indonesia
masih mampu mencukupi kebutuhan rakyatnya sendiri apabila kebijakan
Pemerintah berpihak kepada rakyat dan memberikan kemudahan bagi para
petani atau produsen untuk meningkatkan hasil panen atau hasil
produksinya. Tapi pada kenyataannya Pemerintah terkesan malah
menyulitkan rakyatnya.
Begitu juga halnya dengan permasalahan pada
bidang-bidang yang lain. Menurut saya, permasalahan Indonesia begitu
kompleks dan Pemerintah belum mampu menyelesaikan dan memberikan solusi
dengan tuntas. Permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia sekarang
ini biasanya baru diatasi dengan serius setelah media gencar-gencarnya
memberitakan kepada publik atau setelah menimbulkan dampak yang lebih
serius. Dapat kita lihat pada bidang pertahanan. Sistem pertahanan kita
yang berada di daerah-daerah perbatasan masih sangat lemah dan tidak
dikelola dengan baik. Setelah ada kasus seperti negara tetangga ingin
memasuki, menguasai, dan mengambil sumber daya alam kita baru Pemerintah
turun tangan. Pemerintah juga dinilai lamban dalam menangani setiap
masalah. Banyak kebijakan-kebijakan dari Pemerintah yang lebih berpihak
pada suatu golongan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Sudah banyak kerugian yang kita alami akibat dari
kebijakan-kebijakan yang tidak menganut nilai-nilai Pancasila. Kini
saatnya kita perbaiki moral bangsa Indonesia. Ini adalah masalah
bersama, marilah kita bekerjasama saling bahu-membahu (karena ini tidak
hanya menjadi tanggugjawab pemerintahan saja tapi seluruh lapisan
masyarakat) untuk memperbaiki kondisi Indonesia dari keterpurukan nilai
dan moral. Seperti yang telah dikatakan Bung Karno dalam pidatonya,
“wahai Pemuda! Indonesia akan kembali menjadi bangsa terhormat, atau
bahkan menjadi kuli yang terhina di rumah sendiri”. Jika bukan kita yang
akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat, siapa
lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar