Selasa, 05 Januari 2016

Refleksi Perkuliahan 5: Filsafat Pendidikan Matematika



Kontradiksi dan Identitas dalam Filsafat

Perkuliahan mata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Desember 2015 pukul 12.40 – 14.00 bertempat di Ruang PPG 1 FMIPA UNY.
Kegiatan perkuliahan pada pertemuan tersebut diawali dengan tes jawab singkat sebanyak 71 soal. Namun, ada yang berbeda pada pertemuan tersebut, yaitu semua jawaban mahasiswa pada tes tersebut dianggap salah, sehingga semua mahasiswa mendapatkan nilai nol. Kemudian Bapak Marsigit mengatakan bahwa tidaklah cukup belajar filsafat hanya dengan tes jawab singkat, karena filsafat membutuhkan penjelasan atau uraian. Dari soal-soal tersebut, Bapak Marsigit meminta mahasiswa untuk menguraikan penjelasaannya. Soal-soal tersebut terdiri dari kontradiksi dan identitas. Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang diberikan.

A.    Kontradiksi
B.     identitas
1.      Idealnya realis,
2.      Realisnya ideal
3.      Tetapnya perubahan
4.      Berubahnya ketetapan
5.      Fatalnya vital
6.      Vitalnya fatal
7.      Dewanya daksa
8.      Daksanya dewa
9.      Intensifnya ekstensif
10.  Ekstensifnya intensif
11.  Linearnya siklik
12.  Sikliknya linear
13.  Lampaunya sekarang
14.  Sekarangnya lampau
15.  Masa depannya sekarang
16.  Sekarangnya masa depan
17.  Awalnya akhir
18.  Akhirnya awal
19.  Analitiknya sintetik
20.  Sintetiknya analitik
21.  Apriorinya a posteriori
22.  A posterionya apriori
23.  Rasionalnya pengalaman
24.  Pengalamannya rasional
25.  Identitasnya kontradiksi
26.  Kontradiksinya identitas
27.  Harmoninya disharmoni
28.  Disharmoninya harmoni
29.  Disharmoninya disharmoni
30.  Siangnya malam
31.  Malamnya siang
32.  Mudahnya sulit
33.  Sulitnya mudah
34.  Bolehnya tidak
35.  Tidaknya boleh
36.  Ragu-ragunya mantap
37.  Mantapnya ragu-ragu
38.  Benarnya salah
39.  Salahnya benar
40.  Besarnya kecil
41.  Kecilnya besar
42.  Hidupnya mati
43.  Matinya hidup
44.  Gelapnya terang
45.  Terangnya gelap
1.        Idealnya ideal
2.        Realitasnya realitas
3.        Tetapnya tetap
4.        Berubahnya berubah
5.        Fatalnya fatal
6.        Vitalnya vital
7.        Dewanya dewa
8.        Daksanya daksa
9.        Intensifnya intensif
10.    Ekstensifnya ekstensif
11.    Linearnya linear
12.    Sikliknya siklik
13.    Lampaunya lampau
14.    Sekarangnya sekarang
15.    Masa depannya masa depan
16.    Awalnya awal
17.    Akhirnya akhir
18.    Analitiknya analitik
19.    Sintetiknya sintetik
20.    Apriorinya apriori
21.    A posteriorinya a posteriori
22.    Rasionalnya rasional
23.    Pengalamannya pengalaman
24.    Identitasnya identitas
25.    Kontradiksinya kontradiksi
26.    Harmoninya harmoni

Adapun uraian dari pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Awalnya akhir, akhirnya awal, awalnya awal, dan akhirnya akhir
Awal dan akhir adalah semua yang ada dan yang mungkin ada. Semua subjek berada di antara awal dan akhir. Antara awal dan akhir tidak dapat dipisahkan, awal bisa berada dalam akhir dan akhir bisa berada dalam awal. Contoh konkritnya adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan awal. Pertemuan pertama dalam perkuliahan tersebut adalah awal. Awalnya awal adalah ketika dosen membuka perkulian pertama tersebut, sedangkan awalnya akhir adalah ketika dosen menutup perkuliahan pertama tersebut. Pertemuan terakhir dalam perkuliahan tersebut adalah akhir. Akhirnya awal adalah ketika dosen membuka perkuliahan terakhir tersebut, sedangkan akhirnya akhir adalah ketika dosen menutup perkuliahan terakhir tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa awal dan akhir itu adalah takdir kehidupan. Manusia tidak bisa hidup apabila terisolasi terisolasi. Maka setiap manusia akan membawa dunia kehidupannya masing-masing berdasarkan latar belakang kepercayaan, budaya, adat istiadat, kebiasaannya masing-masing.
b.      Bolehnya tidak boleh dan tidak bolehnya boleh
Semua yang ada dan mungkin ada di dunia ini peduli akan ruang dan waktu. Maka bolehnya tidak dan tidaknya boleh tergantung pada ruang dan waktunya masing-masing. Misalnya, orang yang duduk di jalan itu tidak boleh, tetapi orang yang duduk di jalan untuk memperbaiki jalan itu boleh.
c.       Disharmoninya harmoni dan harmoninya disharmoni
1)      Disharmoninya harmoni
Disharmoninya harmoni adalah harmoni yang semu. Mengatakan/merasakan/terlihat harmoni, padahal didalamnya disharmoni. Misalnya, seorang kakek mengaku sehat padahal ia sedang sakit. Contoh lainnya yaitu masyarakat yang terlihat tenang tidak ada demo, padahal didalamnya mereka merasa ketakutan.
2)      Harmoninya disharmoni
Harmoninya disharmoni adalah suatu keadaan yang terlihat disharmoni, padahal harmoni. Misalnya, pasangan suami-istri yang berbicara dengan nada tinggi. Orang lain bisa mengatakan bahwa pasangan tersebut mengalami disharmoni. Namun, nyatanya mereka dalam keadaan harmoni. Hal tersebut diakibatkan mereka dulunya tinggal di samping rel kereta api, sehingga telah menjadi kebiasaan mereka berbicara dengan nada tinggi.
Sebenar-benar harmoni dicapai karena ada disharmoni didalamnya, walaupun hanya sebagian kecil.
d.      Benarnya salah dan salahnya benar
Benarnya salah dan salahnya benar itu tergantung pada konteks dan dimensinya. Orang dewasa apabila buang air di sembarang tempat adalah salah. Tetapi, untuk anak bayi buang air di sembarang tempat itu boleh-boleh saja. Salahnya siswa menjawab ujian adalah benar, apabila guru belum memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
e.       Fatalnya vital dan vitalnya fatal
Fatal dapat diartikan sebagai takdir, sedangkan vital dapat diartikan sebagai ikhtiar. Fatalnya vital apabila dilihat dari dimensi spiritual, maka ikhtiar merupakan takdir. Maka takdir dengan ikhtiar artinya ikhtiar yang dilakukan dengan doa. Hal tersebut dilakukan agar kehidupan dapat berjalan seimbang sesuai dengan kodratnya.
Sedangkan vitalnya fatal dapat diartikan sebagai ikhtiarnya berdoa. Doa perlu diusahakan, misalnya ketika sehabis sholat, tahlilan, syukuran, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, doa yang kita usahakan hanya mengharap ridha Allah SWT, bukan yang lain-lain.
f.       Dewanya daksa dan daksanya dewa
Segala sesuatu yang ada didunia ini berstruktur dan berdimensi. Dewanya daksa, berarti dewa adalah subjek sedangkan daksa adalah objek. Misalnya guru adalah dewa bagi siswa. Dosen adalah dewa bagi guru.
g.      Apriorinya aposteriori dan aposteriorinya apriori
Apriori adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara diberitahu terlebih dahulu dan belum pernah melihat objek pengetahuan , sedangkan aposteriori adalah pengetahuan yang terlebih dahulu dilihat dan belum memiliki informasi apapun terkait objek pengetahuan tersebut. Maka apriorinya aposteriori berarti memikirkan pengalaman, sedangkan aposteriorinya apriori adalah menerapkan pikiran. Maka sebenar-benar hidup adalah memikirkan pengalaman dan menerapkan pikiran.
h.      Lampaunya sekarang dan sekarangnya lampau
Lampaunya sekarang misalnya adalah kegiatan yang kita lakukan pada waktu sekarang dalam beberapa detik yang lalu. Sedangkan sekarangnya lampau adalah kegiatan yang sedang dilakukan pada masa lampau.
i.        Besarnya kecil dan kecilnya besar
Besar dan kecil itu adalah bersifat relatif. Segala sesuatu dikatakan besar atau kecil tergantung pada sudut pandang melihatnya.
j.        Terangnya gelap dan gelapnya terang
Terang dan gelap adalah salah satu contoh struktur kehidupan. Terangnya gelap misalnya menyelakan api unggun dibawah gelapnya malam. Sedangkan gelapnya terang misalnya berada diruangan tanpa ada cahaya pada siang hari.
k.      Idealnya realis dan realisnya ideal
Ideal itu ada didalam pikiran, sedangkan realis itu ada diluar pikiran. Maka idealnya realis adalah mengidealkan semua yang ada. Misalnya, ketika belajar matematika kita mengidealkan konsep-konsep matematika yang ada. Sedangkan realisnya ideal adalah ketika membangun rumah. desain rumah adalah idealnya, kemudian kita merealisasikannya dengan membangun rumah.
l.        Ekstensifnya intensif dan intensifnya ekstensif
Ekstensif dapat diartikan sebagai seluas-luasnya, sedang intensif dapat diartikan sebagai sedalam-dalamnya. Ekstensifnya intensif adalah berusaha secara intensif dengan memikirkan kapanpun dan dimanapun. Sedangkan intensifnya ekstensif misalnya adalah membangun struktur dunia.
m.    Tetapnya perubahan dan berubahnya ketetapan
Tetapnya perubahan misalnya adalah pertumbuhan manusia dari bayi hingga menjadi dewasa. Pertumbuhan tersebut tetap mengalami perubahan. Contoh lainnya adalah ketika kita belum dan telah berkeluarga, orangtua kita adalah tetap orangtua kita. sedangkan berubahnya ketetapan misalnya batalnya perjanjian/konvensi/kesepakatan, contoh lainnya adalah bercerainya pasangan suami-istri. Dengan bercerai, maka berubahlah segala ketetapan yang telah dibuat selama menjalin biduk rumah tangga.
n.      Harmoninya harmoni
Harmoni adalah suatu keadaan yang seimbang, termasuk segala unsure-unsur yang terkandung didalamnya. Misalnya badan kita terdiri dari organ-organ yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Maka harmoninya harmoni adalah ketika organ-organ tersebut bekerja sesuai dengan peranan dan fungsinya masing-masing (harmoni), akibatnya tubuh kita akan sehat (harmoni). Sehingga harmoninya harmoni itu bergantung pada unsure-unsurnya. Apabila unsure-unsurnya harmoni, maka sistem tersebut akan harmoni. Suatu Negara akan harmoni apabila rakyat dan pemerintahannya harmoni.
o.      Dewanya dewa
Segala sesuatu itu berstruktur dan berdimensi. Dalam hal ini, siapa saja bisa disebut dengan dewa. Dewa yang bersifat analogis, referensial, ataupun intuisi. Dewa bersifat analogis misalnya adalah ayam yang merupakan dewanya cacing. Dewa bersifat referensial misalnya adalah dewa dalam perwayangan. Dewa biasa diartikan dengan orang yang berkuasa, misalnya adalah dosen. Dalam strukturisasinya, dosen memiliki pangkat atau jabatan yang berbeda-beda, maka dewanya dewa bagi dosen adalah dosen yang pangkat atau jabatannya lebih tinggi, begitu seterusnya.
p.      Pengalamannya pengalaman
Pengalamannya pengalaman misalnya presiden yang memiliki berbagai macam pengalaman dalam partai politik, pengalaman menjabat kepala daerah, pengalaman menangani ekonomi dan bisnis, dan lain-lain. Melalui pengelaman dari pengalaman tersebut dapat digunakan dalam memimpin dan menjalankan pemerintahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar