Setiap orang pasti menginginkan hidupnya sukses. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan apakah semua orang mengetahui apa makna sukses itu sebenarnya? Sukses bukan berarti orang yang hartanya melimpah, memiliki mobil banyak, rumah mewah, atau yang lainnya. Namun, tidak dipungkiri bahwa orang yang hidupnya sukses semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sukses tidak hanya dalam bentuk materi saja, tapi juga dalam bentuk nonmateri. Sukses dapat diartikan sebagai tujuan atau keinginan-keinginan yang telah tercapai yang diraih dengan kerjakeras dan sungguh-sungguh. Selain itu, dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri, orangtua, masyarakat, bahkan bangsa dan negara.
Kesuksesan bukan merupakan warisan yang berasal dari orangtua, juga bukan sebagai hadiah ulang tahun. Kesuksesan tidak akan datang begitu saja. Sukses diraih melalui proses yang panjang dan membutuhkan waktu, strategi, usaha, keinginan yang kuat, pengorbanan yang tidak mudah, dan yang terpenting kita harus fokus. Sebenarnya kesuksesan merupakan upaya yang dilakukan untuk membangun sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang menganggap dirinya selalu gagal. Orang yang sukses tidak pernah menunggu keberuntungan atau kesempatan mendatanginya, tapi kesuksesan itu harus diciptakan. Ia tidak mengenal kata menyerah, selalu berusaha untuk meraih apa yang diinginkan dan selalu bersifat dinamis dengan perubahan yang ada.
Bukan orang sukses namanya apabila tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidup. Kegagalan bagi orang sukses dianggap sebagai langkah awal menuju keberhasilan, ia menjadikan kegagalan tersebut untuk berintrospeksi diri. Dapat kita lihat orang-orang sukses yang terkenal hingga seluruh dunia, seperti penemu bola lampu, Thomas A. Edison. Sebelum ia berhasil menyalakan lampu pertamanya, ia melakukan ribuan kali eksperimen yang selalu berakhir dengan kegagalan, namun ia tidak pernah berhenti dan menyerah begitu saja.Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meraih kesuksesan. Setiap orang pasti memiliki cara yang berbeda-beda dalam meraih kesuksesan. Secara umum, kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan seperti disiplin diri, pantang menyerah, berpikir positif, yakin pada diri sendiri, ulet, mempunyai komitmen, berani untuk melangkah, mensyukuri apa yang didapatkan, dan masih banyak kebiasaan lain yang dapat dilakukan.
Satu dari sekian banyak kebiasaan dari orang sukses yang terpenting yaitu disiplin diri. Orang yang menginginkan kesuksesan, tapi malas untuk mendisiplinkan diri maka akan mustahil jika ia akan sukses. Sukses tidak selalu berpihak kepada orang-orang yang pintar atau jenius, bahkan kejeniusan itu akan menjadi biasa-biasa saja apabila ia tidak memiliki kekuatan disiplin diri, lain halnya dengan orang yang memiliki kemampuan biasa tapi memiliki komitmen untuk membiasakan hidup disiplin.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai disiplin diri, kita harus memahami sebenarnya apa yang dimaksud dengan disiplin diri. Disiplin dapat diartikan melatih batin dan watak agar perbuatan yang dilakukan menaati tata tertib yang berlaku, sedangkan disiplin diri berarti melatih diri melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Disiplin diri dapat berupa disiplin dalam pikiran, perkataan, sikap, tindakan, dan waktu.
Semua orang sukses pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Dalam proses pencapaian diperlukan rancangan yang matang untuk melangkah. Rancangan tersebut harus dilakukan secara konsisten dan diperlukan disiplin diri yang kuat agar dapat memetik hasil dari perbuatan yang telah dilakukan. Disiplin terhadap diri sendiri dalam melakukan langkah-langkah sesuai jadwal yang telah dibuat untuk meraih kesuksesan itu merupakan hal yang mendasar. Ketidakdisiplinan, kemalasan, atau sikap menunda-nunda akan menjauhkan diri dari sasaran yang ingin dicapai, (Wu, 2012 : 23).
Dalam proses meraih kesuksesan, setiap orang pasti akan menemui halangan dan rintangan. Orang yang mempunyai tujuan yang jelas serta selalu berpegang teguh dan ulet dalam menjalaninya, maka ia akan mampu melewati segala hambatan dan rintangan tersebut dalam bentuk apapun.
Disiplin diri merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh orang yang menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Usaha kecil yang dilakukan dengan disiplin akan memberikan manfaat yang luar biasa. Hal itu dapat kita temukan pada tetesan air yang dapat membuat batu yang keras menjadi berlubang, sepintas peristiwa tersebut mustahil terjadi karena tetesan air yang menetes begitu lembut dibanding dengan batu yang keras. Namun, tetesan air berjatuhan secara teratur itulah yang mengakibatkan batu menjadi berlubang.
Disiplin diri erat kaitannya dengan manajemen waktu. Orang yang mampu memanfaatkan waktunya dengan baik kemungkinan besar ia akan sukses. Pada umumnya, orang yang seperti ini tidak suka menunda-nunda pekerjaan, selalu berusaha tepat waktu dalam setiap kegiatan, tidak menyia-nyiakan waktu apabila ada waktu luang, dan bijak membagi waktu antara bekerja, menuntut ilmu, dan istirahat. Kebanyakan orang gagal disebabkan ketidakmampuannya dalam memanajemen waktu dengan baik. Sebenarnya kemampuan kita untuk selalu efektif dan efisien dalam memanfaatkan waktu yang dimiliki akan menjadi kekuatan untuk menguasai manajemen waktu dengan optimal. Ini tercipta dari disiplin yang kuat dalam memanfaatkan setiap detik waktu yang tersedia untuk hal-hal yang telah direncanakan. Menurut Syarbini dan Jamhari (2012 : 125), Manajemen waktu yang baik akan membawa kita melakukan aktivitas-aktivitas yang telah diperkirakan. Bila manajemen waktu tidak dijalankan melalui disiplin diri yang tinggi, maka waktu akan tetap berkurang untuk hal apapun.
Tidak dapat dipungkiri bahwa menerapkan budaya disiplin dalam hidup seseorang merupakan sesuatu yang tidak mudah. Hal itu disebabkan manusia yang cenderung bermalas-malasan, menunda-nunda pekerjaan, tidak mau berusaha tapi menginginkan hasil yang maksimal, menganggap setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai beban, dan cepat merasa bosan apabila pekerjaan yang dilakukan hanya itu-itu saja.
Patut dicatat bahwa kedisiplinan akan mempercepat pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Berbeda halnya jika kita menjalani hidup hanya dengan bersantai ria.
Kegagalan dapat dialami orang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, namun ia tidak mampu menguasai dirinya sendiri untuk hidup disiplin. Tanpa disiplin, sesuatu yang telah direncanakan akan berjalan dengan sia-sia karena ketidakjelasan alur yang dilewati. Misalnya saja ketika kita ingin sukses dalam belajar, hal yang pertama dilakukan yaitu menyusun jadwal kapan harus belajar, bermain, beristirahat, dan lain-lain. Selanjutnya mewujudkan dalam tindakan harian yang telah ditetapkan. Namun, hal tersebut tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan displin diri. Padahal tindakan harian yang dilakukan secara konsisten akan menghasilkan kebiasaan dan mengantarkan seseorang menuju jalan kesuksesan. Selain itu, hal tersebut juga dapat menentukan nasib seseorang, entah baik maupun buruk.
Antara pikiran, sikap, tindakan, dan kebiasaan saling berhubungan satu dengan yang lain. Orang yang sukses akan berusaha untuk selalu mengontrol pikiran dan sikap yang ada dalam dirinya, selanjutnya sikap akan membawa kepada tindakan dan menghasilkan kebiasaan yang akan membawa bagaimana nasib mereka kelak.
Penting bagi kita untuk mengontrol tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap apa yang kita pikirkan dan lakukan akan membawa akibat berupa kebaikan atau keburukan. Hal itulah yang akan membawa kita ke tempat yang akan dicapai atau hanya diam di tempat tanpa ada perubahan.
Kesuksesan tidak dapat diraih secara instant. Seorang pemain sepakbola kelas dunia saja membutuhkan waktu latihan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk belajar menguasai seluruh teknik dalam permainan sepakbola, diperlukan kesungguhan dan disiplin diri yang kuat hingga menjadi pemain kelas dunia. Begitu juga dengan seorang anak yang sedang belajar berjalan. Dimulai dari merangkak ia belajar untuk berdiri, jatuh bangun hingga kadang ia terluka, tapi ia tetap terus berusaha, tiada hari tanpa berlatih hingga akhirnya ia mampu untuk berjalan sendiri. Sama halnya dengan perenang, juru masak, ilmuwan, pengusaha, dan lain sebagainya.
Kesuksesan tidak dapat diraih secara instant. Seorang pemain sepakbola kelas dunia saja membutuhkan waktu latihan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk belajar menguasai seluruh teknik dalam permainan sepakbola, diperlukan kesungguhan dan disiplin diri yang kuat hingga menjadi pemain kelas dunia. Begitu juga dengan seorang anak yang sedang belajar berjalan. Dimulai dari merangkak ia belajar untuk berdiri, jatuh bangun hingga kadang ia terluka, tapi ia tetap terus berusaha, tiada hari tanpa berlatih hingga akhirnya ia mampu untuk berjalan sendiri. Sama halnya dengan perenang, juru masak, ilmuwan, pengusaha, dan lain sebagainya.
Apabila kita telah meraih suatu kesuksesan, jangan merasa cepat puas dan terlena dengan apa yang diraih. Hal tersebut akan menjadikan kita tidak berkembang karena tidak ada keinginan untuk menjadi yang lebih baik dari apa yang diraih sebelumnya. Orang yang merasa cepat puas cenderung lalai dalam mempersiapkan dirinya kedepan, terlebih mengingat kondisi zaman yang selalu berubah dengan cepat.
Disiplin diri harus ditanamkan sejak dini. Tentu tidak mudah untuk menerapkan disiplin dalam hidup kita. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan disiplin dalam diri, seperti menetapkan target jangka pendek untuk dicapai dalam waktu dekat, mengurutkan prioritas yang ingin segera dilakukan, membuat jadwal tertulis mengenai hal-hal yang ingin dikerjakan, berusaha untuk selalu hidup disiplin dalam berbagai program yang telah disusun.
Kesuksesan tidak akan diraih hanya dengan mimpi dan angan-angan tanpa diaplikasikan melalui tindakan. Namun, melalui mimpi itulah cara kita untuk menemukan semangat dan motivasi dalam menggapai kesuksesan. Beranilah untuk bermimpi dan wujudkanlah mimpi itu kedalam tindakan-tindakan dengan disiplin diri yang kuat. maka kita akan menjadi orang yang sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar